sumber:https://www.google.com/urlsa=i&url=https%3A%2F%2Fdisparda.baliprov.go.id%2Fdesawisatapenglipuran%2F2020%2F06%2F&psig=AOvVaw0lczjRsnkJFUFFJFAIo1fb&ust=1631107334332000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCLCUxL767PICFQAAAAAdAAAAABAk
Hai Sobat, kalian kalau liburan ke Bali pasti tidak asing lagi dengan Desa Wisata Penglipuran kan?. Desa ini terletak di daerah kabupaten Bangli, desa ini juga terkenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Mari kita ulas lebih dalam.
Awal mula keberadaan Desa Penglipuran sudah ada sejak dahulu, konon pada zaman Kerajaan Bangli. Para leluhur penduduk desa ini datang dari Desa Bayung Gede dan menetap sampai sekarang, sementara nama “Penglipuran” sendiri berasal dari kata Pengeling Pura yang mempunyai makna tempat suci untuk mengenang para leluhur. Desa Adat Penglipuran merupakan satu kawasan pedesaan yang memiliki tatanan spesifik dari struktur desa tradisional, sehingga mampu menampilkan wajah pedesaan yang asri. Penataan fisik dari struktur desa tersebut tidak terlepas dari budaya masyarakatnya yang sudah berlaku turun temurun. Sehingga dengan demikian Desa Adat Penglipuran merupakan obyek wisata budaya. Keasrian Desa Adat Penglipuran dapat dirasakan mulai dari memasuki kawasan pradesa dengan hijau rerumputan pada pinggiran jalan dan pagar tanaman menepi sepanjang jalan, menambah kesejukan pada daerah prosesi desa.
Sumber foto: https://www.google.com/url sa=i&url=https%3A%2F%2Fphoto.sindonews.com%2Fgallery%2F28146%2Fritual-tolak-bala-ngerebeg dibali&psig=AOvVaw1QScuoG7hAv1p1zqomX-1z&ust=1631108135142000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCKDpvcH97PICFQAAAAAdAAAAABAD
Desa ini juga memiliki tradisi yang unik yaitu Tradisi Ngerebeg Ngerebeg adalah tradisi penolak bala yang hanya di lakukan di desa tegal lalang ngerebeg merupakan simbol hadir nya buthakala dalam diri manusia hal ini harus di netralisir atau di tolak oleh setiapa manusia untuk menghilangkan sifat buruk yang ada pada diri manusia.
sumber foto: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Ftravel.kompas.com%2Fread%2F2016%2F06%2F06%2F072900427%2FSueg.Nikmatnya.Jajanan.Kampung.di.Penglipuran%3Fpage%3Dall&psig=AOvVaw0Kb6rOfer7BNv8RNRwNh_U&ust=1631173366537000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCID3_7vw7vICFQAAAAAdAAAAABAD
Tak luput dari kuliner, Desa Penglipuran memiliki makanan khasnya yang terbuat dari umbi. Nama tanaman ini adalah Sueg, di mana umbinya bisa diolah menjadi kue khas Bali dan tidak kalah lezat dengan umbi jenis yang lumrah diolah sebagai panganan. Sueg bisa diolah menjadi jajajan setelah melalui beberapa proses. Jenis umbi satu ini memang berbeda dengan umbi jenis lainnya. Tidak semua jenis umbi Sueg bisa dikonsumsi, bahkan malahan ada yang beracun. Jenis jajanan ini pun hanya bisa kita peroleh dalam setahun sekali di setiap musimnya. Penglipuran, Bangli, yang dikenal dengan memiliki keindahan arsitektur bangunan khas di setiap pintu masuk, ada sosok yang intens tiap tahunnya mengolah umbi Sueg. Untuk dapat dikonsumsi sebagai kudapan, dibutuhkan keahlian khusus untuk mengolahnya, sehingga layak menjadi jayanan khas Bali.Jenis jajanan ini pun hanya bisa kita peroleh dalam setahun sekali di setiap musimnya. Di Desa Penglipuran, Bangli, yang dikenal dengan keindahan arsitektur bangunan khas di setiap pintu, ada sosok yang setiap tahunnya mengolah umbi Sueg. Umbi Sueg melalui beberapa proses sebelum tampil sebagai jajanan yang menggugah selera. Setelah diambil dari dalam tanah, umbi lalu dibersihkan dan dipotong-potong sesuai selera. Selanjutnya dikukus beberapa menit hingga terlihat empuk dan matang. Tahap akhir ditaburi parutan kelapa dan ditambah gula aren cair atau bisa juga dengan gula pasir sebagi pemanis. "Sueg paling enak dimakan setelah matang, karena masih hangat-hangat." Tanaman Sueg bisa tersebar di Bali, namun tidak semua bisa dikonsumsi. Khusus batang berwarna keunguan, sangat dianjurkan untuk tidak diolah dijadikan jajanan apa pun. Jajanan Sueg, jajanan musiman ini akan bisa dijumpai di pertengahan tahun antara Juni hingga Juli.
Baiklah, Itu saja informasi dari kami semoga bermanfaat 😀
Kelompok 6 Kelas 9H
- Pande Bagus Putra Wicaksana/33
- Putu Setya Andipa Dharmandita/34
- Raditya Wirawan/35
- Rafelio Wagiananda Saputra/36
- Silvia Rosel/37
- Vincentius Chana Sadewa//38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar